Langsung ke konten utama

Jenis Standar Akuntansi di Indonesia: Penggunaan dan Perbedaan

Menurut Modul CAFB Level Dasar Akuntansi Keuangan oleh IAI (2019) halaman 9, terdapat lima set standar akuntansi yaitu

  1. SAK untuk entitas berakuntabilitas publik secara signifikan
  2. SAK khusus entitas tanpa akuntabilitas publik (ETAP)
  3. Standar Akuntansi Syariah khusus untuk entitas dan transaksi syariah
  4. Standar Akuntansi Pemerintah
  5. Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro, Kecil, dan Menengah (EMKM)
Pada modul yang sama di halaman 10—11, dinyatakan bahwa SAK umum berbasis IFRS menjadi standar akuntansi yang mengatur perlakuan akuntansi untuk transaksi-transaksi yang dilakukan oleh entitas dengan akuntabilitas publik signifikan. SAK ETAP digunakan oleh entitas tanpa akuntabilitas publik yang signifikan untuk menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum bagi penggunanya. Pengguna SAK ETAP ditujukan untuk pengguna berskala kecil dan menengah (UKM). Sedangkan SAK EMKM disusun untuk memenuhi kebutuhan pelaporan keuangan entitas mikro, kecil, dan menengah. SAK ETAP dan SAK EMKM dibuat untuk memudahkan entitas yang lebih kecil untuk menyusun laporan keuangannya tanpa terjebak pada kerumitan SAK umum.
Dirangkum dari Modul CAFB Level Dasar Akuntansi Keuangan oleh IAI (2019), PSAK 1 Revisi 2015, dan PP Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintah, berikut adalah perbedaan pokok standar akuntansi.
SAK untuk entitas berakuntabilitas publik secara signifikan
  • Digunakan oleh entitas berakuntablitas publik secara signifikan
  • Tujuannya untuk
    • Menyediakan informasi terkait posisi keuangan, kinerja, dan perubahan posisi keuangan
    • Memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar pengguna
    • Bentuk pertanggungwajaban manajemen
    • Menamping catatan dan skedul tambahan, serta informasi lainnya
  • Pengguna laporan keuangan
    • Investor
    • Karyawan
    • Pemberi pinjaman dan calon investor
    • Supplier
    • Pelanggan
    • Pemerintah
    • Masyarakat
  • Asumsi dasar yang digunakan adalah dasar akrual dan kelangsungan usaha
  • Laporan keuangan yang dihasilkan:
    • Laporan Posisi Keuangan atau Neraca
    • Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain
    • Laporan Perubahan Ekuitas
    • Laporan Arus Kas
    • Catatan atas Laporan Keuangan
  • Unsur laporan keuangan terdiri dari aset, liabilitas, ekuitas, penghasilan, dan beban
  • Pengakuan unsur laporan keuangan didasarai dari ada kemungkinan bahwa manfaat ekonomi yang timbul dan nilai atau biaya dapat diukur dengan andal
  • Pengukuran unsur laporan keuangan dapat menggunakan
    • Biaya historis
    • Biaya kini atau current cost
    • Nilai realisasi atau penyelesaianan, atau realizable/settlement value
    • Nilai sekarang atau present value
  • Terdiri dari 73 PSAK
  • Yang berhak untuk menyusun dan mengesahkan PSAK adalah Dewan Standar Keuangan (DSAK)
SAK khusus entitas tanpa akuntabilitas publik (ETAP)
  • Digunakan oleh entitas tanpa akuntabilitas publik, yaitu entitas yang tidak memiliki akuntabilitas publik yang signifikan
  • Tidak menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum, tetapi untuk
    • Menyediakan informasi terkait posisi keuangan, kinerja, dan perubahan posisi keuangan
    • Menyediakan informasi yang berguna bagi sejumlah besar pengguna dalam mengambil keputusan ekonomi
    • Bentuk pertanggungwajaban manajemen
  • Asumsi dasar yang digunakan adalah dasar akrual, kelangsungan usaha, dan konsep entitas bisnis
  • Laporan keuangan yang dihasilkan:
    • Neraca
    • Laporan Laba Rugi
    • Laporan Perubahan Ekuitas
    • Laporan Arus Kas
    • Catatan atas Laporan Keuangan
  • Unsur laporan keuangan terdiri dari aset, kewajiban, ekuitas, penghasilan, dan beban
  • Pengakuan unsur laporan keuangan didasarai dari ada kemungkinan bahwa manfaat ekonomi yang timbul dan nilai atau biaya dapat diukur dengan andal
  • Pengukuran unsur laporan keuangan dapat menggunakan
    • Biaya historis
    • Nilai wajar
    • Menggunakan prinsip pervasif
  • Berdiri sendiri, tidak mengacu pada SAK Umum
  • Terdiri dari 1 SAK ETAP
Standar Akuntansi Syariah khusus untuk entitas dan transaksi syariah
  • Digunakan untuk entitas dan transaksi syariah, baik lembaga syariah dan nonsyariah
  • Tujuannya untuk
    • Menyediakan informasi terkait posisi keuangan, kinerja, dan perubahan posisi keuangan
    • Meningkatkan kepatuhan entitas syariah
    • Menyediakan informasi kepatuhan entitas syariah terhadap prinsip syariah
    • Mengevaluasi bentuk pemenuhan tanggung jawab entitas syariah
    • Menyajikan informasi mengenai tingkat keuntungan investasi yang diperoleh penanam modal dan pemilik dana syirkah temporer, dan pemenuhan kewajiban fungsi sosial entitas
  • Pengguna laporan keuangan
    • Investor sekarang dan investor potensial
    • Pemilik dana qardh
    • Pemilik dana investasi mudharabah
    • Pemilik dana titipan
    • Pembayar dan penerima zakat, infaq, sedekah, dan wakaf
    • Pengawas syariah
    • Karyawan
    • Supplier dan mitra usaha
    • Pelanggan
    • Pemerintah dan lembaga masyarakat
    • Masyarakat
  • Asumsi dasar yang digunakan adalah dasar akrual dan kelangsungan usaha
  • Laporan keuangan yang dihasilkan:
    • Neraca
    • Laporan Laba Rugi
    • Laporan Arus Kas
    • Laporan Perubahan Ekuitas
    • Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Zakat
    • Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Kebajikan
    • Catatan atas Laporan Keuangan
  • Unsur laporan keuangan terdiri dari aset, kewajiban, dana syirkah temporer, ekuitas, penghasilan, dan beban
  • Pengakuan unsur laporan keuangan didasarai dari ada kemungkinan bahwa manfaat ekonomi yang timbul dan nilai atau biaya dapat diukur dengan andal
  • Pengukuran unsur laporan keuangan dapat menggunakan
    • Biaya historis
    • Biaya kini atau current cost
    • Nilai realisasi atau penyelesaianan, atau realizable/settlement value
  • Terdiri dari 11 SAS
  • Untuk menopang penyusunan standar akuntansi yang terkait dengan transaksi syariah, dibentuk Komite Akuntansi Syariah (KAS) dan Dewan Konsultatif Standar Akuntansi Keuangan (DKSAK)
Standar Akuntansi Pemerintah
  • Digunakan pada sektor pemerintahan pada penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) dan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD)
  • Tujuan laporan keuangan adalah untuk menyediakan informasi terkait
    • Sumber, alokasi, dan penggunaan sumber daya keuangan
    • Kecukupan penerimaan periode berjalan
    • Jumlah sumber daya ekonomi yang digunakan
    • Bagaimana entitas pelaporan mendanai seluruh kegiatannya
    • Posisi keuangan dan kondisi entitas pelaporan
    • Perubahan posisi keuangan entitas pelaporan
  • Pengguna laporan keuangan
    • Masyarakat
    • Wakil rakyat pada bidang legislatif, lembaga pengawas, dan lembaga pemeriksa
    • Pihak yang memberikan donasi, investasi, dan pinjaman
  • Laporan keuangan yang dihasilkan:
    • Laporan Realisasi Anggaran
    • Laporan Perubahan SAL
    • Neraca
    • Laporan Operasional
    • Laporan Arus Kas
    • Laporan Perubahan Ekuitas
    • Catatan atas Laporan Keuangan
  • Unsur laporan keuangan terdiri dari aset, kewajiban, ekuitas, pendapatan LRA, pendapatan LO, belanja, beban, transfer, dan pembiayaan
  • Pengakuan unsur laporan keuangan didasarai dari ada kemungkinan bahwa manfaat ekonomi yang timbul dan nilai atau biaya dapat diukur dengan andal
  • Pengukuran unsur laporan keuangan pada laporan keuangan pemerintah menggunakan nilai historis
  • Terdiri dari 13 PSAP
  • Ditetapkan dengan peraturan pemerintah
Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro, Kecil, dan Menengah (EMKM)
  • Digunakan untuk entitas yang tidak atau belum memenuhi persyaratan akuntansi yang diatur dalam SAK ETAP yaitu entitas mikro, kecil, dan menengah
  • Tujuan pelaporan keuangan adalah
    • Menyediakan informasi posisi keuangan dan kinerja entitas yang bermanfaat bagi pengambilan keputusan ekonomi oleh siapapun yang tidak dalam posisi dapat meminta laporan keuangan khusus untuk memenuhi kebutuhan informasi tersebut
    • Bentuk pertanggungjawaban kepada manajemen
  • Asumsi dasar yang digunakan adalah dasar akrual, kelangsungan usaha, dan konsep entitas bisnis
  • Laporan keuangan yang dihasilkan:
    • Laporan Posisi Keuangan atau Neraca
    • Laporan Laba Rugi
    • Catatan atas Laporan Keuangan
  • Unsur laporan keuangan terdiri dari aset, kewajiban, ekuitas, penghasilan, dan beban
  • Pengakuan unsur laporan keuangan didasarai dari ada kemungkinan bahwa manfaat ekonomi yang timbul dan nilai atau biaya dapat diukur dengan andal
  • Pengukuran unsur laporan keuangan dapat menggunakan biaya historis dan prinsip pervasif
  • Terdiri dari 1 SAK EMKM
  • Mulai berlaku per 1 Januari 2018

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ICEBERG Structure for Mathematics Learning Process II - Ethnomathemaitcs Reflection

ICEBERG Approach in Realistic Mathematics Mathematics is abstract, I admit that. Until now I still think that mathematics is complicated and always become the ‘unseen’ thing. If I, the university student, still think mathematics is abstract thing, then how about children in elementary school and junior high school? Maybe they will think that mathematics is from the outer-space. Realistic mathematics divides mathematics itself into four kinds: concrete mathematics, concrete model, formal model, and formal mathematics. Concrete mathematics is the lowest mathematics because we use a concrete object to deliver the material. The highest is, of course, the formal mathematics. Formal mathematics is used in university, used by mathematicians. We can say that formal mathematics is the abstract one. To facilitate students to understand the material, teacher can use the ICEBERG method. Here is the construction of ICEBERG. The floating capacity represents the mathematics learning

English Assignment

1.        1. Father has Rp1, 200,000.00 as his salary and reduces 14% tax. Determine father's salary after imposed by tax. (Book 1, page 129) 2.        2. If the price of one dozen of spoons is Rp18, 000.00, how much it cost for 27 spoons? (Book 1, page 187) 3.        3. The perimeter of a garden is 30 meters. The ration between the length and the width of the garden is 3:2. Determine the length and the width of the garden! (Book 1, page 189) 4.        4. Solve the following equation: 9x+4=3x+22 (Book 1, page 145) 5.        5. A tradesman has bought rice from farmer in Rp4, 500.00 for each kilogram. Then he sold it in Rp4, 700.00 for each kilogram. Determine the tradesman's profit if he can sale 90 kilograms of rice! (Book 1, page 123) 1.        1. Father's salary is Rp1, 200,000.00. Assume that his salary is 100%. If we imposed his salary (14%), he has 100%-14% that equals to 86%. So his salary is 86% of Rp1, 200,000.00. It's equals to Rp1, 032,000.00. 2.        2. We

Understanding The Elements Supporting Ethnomathematics I - Ethnomathematics Reflection

Some people think ethno mathematics is not important or not interesting enough. But I think ethno mathematics has its own enchantment. Ethno mathematics gives me the other side of mathematics where mathematics has an interesting history. Knowing that mathematics is used since a long ago makes me feel that mathematics is not an ordinary knowledge. Mathematics is not only a pure knowledge, but also knowledge that has meaning and history. This time Mr. Marsigit gave us a quiz and he asked us to make a reflection from it. This time I knew that Aji Saka is real, not a legend or a story. In communication, there are four dimensions, namely material dimension, formal dimension, normative dimension, and spiritual dimension. Material dimension is a dimension where the communication is built between two persons or more with physical contact. For example when a guy throws a punch to someone else, the dimension is the physical contact, the punch. Formal dimension is a dimension where the comm