Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2013

Perkuliahan Terakhir Ethnomathematics: Bagaimana Kita Sebagai Mahasiswa Researcher II

Ethnomathematics terdiri dari dua unsur kata, yaitu ethno dan mathematics. Mathematics adalah matematika itu sendiri. Ethno terkait dengan ethnicity. Ethnomathematics dilihat dari struktur bahasanya belum terarah pada pendidikan, walaupun ethnomathematics dikembangkan oleh orang dari bidang pendidikan. Ethnomathematics bersifat netral, bisa dikaji pada bidang pendidikan maupun non-pendidikan. Artinya matematika salam sejarahnya tumbuh dari peradaban manusia. Selama masih ada manusia maka selama itu pula matematika ada dan berkembang. Ethnomathematics dalam konteks sejarah artinya adalah ethnomathematics masa sekarang dan masa lampau. Maka dari itu ethnomathematics mengandung unsur masyarakat, sejarah, dan matematika. Masyarakat dalam sejarahnya memiliki pemikiran-pemikiran yang menjadi dasar pengembangan matematika murni. Dalam sejarahnya matematika dipelajari mulai dari jaman Mesopomam, Babilonia, Mesir, Yunani, masa Pertengahan, hingga kini. Jika ethnomathematics terika

Perkuliahan Terakhir Ethnomathematics: Bagaimana Kita Sebagai Mahasiswa Researcher I

Gedung D 01 Ruang 104 Rabu, 29 Mei 2013 Kuliah Ethnomathematics Prodi Pendidikan Matematika Internasional Berikut adalah pertemuan terakhir kami dengan mata kuliah Ethnomathematics. Pada kesempatan terakhir ini, Profesor Marsigit tidak bisa menghadiri perkuliahan. Kehadiran beliau digantikan oleh rekaman perkuliahan terakhir Ethnomathematics di prodi Pendidikan Matematika kelas subsidi angkatan 2010. Yang pertama adalah strategi perkuliahan seluruh mata kuliah Profesor Marsigit. Di seluruh mata kuliahnya, apakah itu kuliah Bahasa Inggris, Ethnomathematics, maupun filsafat, beliau selalu berusaha menggunakan pendekatan student center . Namun dalam penggunaannya Profesor Marsigit lebih berusaha untuk realistis karena dalam kegiatan perkuliahan tidak selamanya dilakukan hanya oleh mahasiswa tetapi juga pengajarnya, yaitu dosen. Penggunaan student center selalu menyesuaikan dengan situasi dan kondisi. Teori student center ini bersesuaian dengan teori pembelajaran konstruktivi