Menurut Kenneth A. Merchant dan Wim A Van der Stede pada buku Management Control System: Performace Measurement, Evaluation and Incentives halaman 76, action control adalah salah satu bentuk pengendalian manajemen yang paling langsung karena action control memastikan pegawai melakukan apa yang diinginkan organisasi secara langsung. Action control digunakan untuk mencegah perilaku yang tidak diinginkan. Terdapat empat bentuk dasar pengendalian ini, yaitu behavioral constraints, preaction reviews, action accountability, dan redundancy. Behavioral Constraints Behavioral constraint atau pembatasan tingkah laku adalah kegiatan yang bertujuan untuk mempersulit suatu kegiatan yang seharusnya tidak dilakukan pegawai. Bentuk pembatasan ini adalah physical constraint s atau pembatasan fisik, dan administrative constraints atau pembatasan administratif. Pembatasan fisik: pembatasan terhadap fisik item, misalnya penggunaan kunci ruangan, password pada komputer, pembatasan akses ke gudang persedia
Management Control System meyakinkan pegawai untuk mengerjakan apa yang terbaik bagi organisasi, tidak melakukan hal-hal yang tidak diinginkan organisasi, dan melakukan apa yang seharusnya dilakukan. Management Control System diperlukan untuk menyelesaikan tiga masalah utama, yaitu lack of direction , motivational problem , dan personal limitation. Lack of Direction Organisasi tidak menginformasikan apa tujuan organisasi secara memadai kepada pegawainya. Pada kondisi ini, pegawai tidak memahami apa yang diharapkan organisasi darinya. Pegawai akan bekerja tanpa arah. Manajer diharapkan dapat mengomunikasikan dan memberikan penguatan kepada pegawai tentang bagaimana mereka dapat berkontribusi secara maksimal dalam pencapaian organisasi. Manajer memastikan pegawai mengetahui dan memahami tujuan organisasi kemudian manajer akan menunjukkan apa yang harus dilakukan pegawai. Tujuan organisasi dan kegiatan apa yang harus dilakukan disampaikan kepada pegawai dalam bentuk tertulis seperti stand