Ethnomathematics terdiri dari dua
unsur kata, yaitu ethno dan mathematics. Mathematics adalah matematika itu
sendiri. Ethno terkait dengan ethnicity.
Ethnomathematics dilihat dari
struktur bahasanya belum terarah pada pendidikan, walaupun ethnomathematics
dikembangkan oleh orang dari bidang pendidikan. Ethnomathematics bersifat
netral, bisa dikaji pada bidang pendidikan maupun non-pendidikan. Artinya matematika
salam sejarahnya tumbuh dari peradaban manusia. Selama masih ada manusia maka
selama itu pula matematika ada dan berkembang.
Ethnomathematics dalam konteks
sejarah artinya adalah ethnomathematics masa sekarang dan masa lampau. Maka
dari itu ethnomathematics mengandung unsur masyarakat, sejarah, dan matematika.
Masyarakat dalam sejarahnya memiliki pemikiran-pemikiran yang menjadi dasar
pengembangan matematika murni. Dalam sejarahnya matematika dipelajari mulai dari
jaman Mesopomam, Babilonia, Mesir, Yunani, masa Pertengahan, hingga kini. Jika
ethnomathematics terikat dengan sejarah, maka orang-orang yang mempelajari
matematika murni dalam konteks bukan pendidikan bisa menggunakan
ethnomathematins untuk mendapatkan inspirasi dalam mengembangkan matematika.
Kemudian dari referensi-referensi yang
ada bisa kita lihat kriteria-kriteria apa saja yang tergolong ethnomathematics.
Bisa lambang, sesuatu yang tertulis, artefak, nilai-nilai yang ada di
matematika, tata cara budaya, dan seterusnya. Pertanyaannya: apakah
ethnomathematics adalah ilmu? Pertanyaan ini sama seperti pertanyaan Imanuel
Kant: apakah matematika adalah ilmu?, apakah biologi adalah ilmu?, apakah
fisika adalah ilmu?
Komentar
Posting Komentar